Kegiatan TIM II KKN UNDIP Di Desa Semat ( bagian 1)
Kegiatan OUTBOUND bersama Pramuka Penggalang SD Negeri 2 Semat
perkenalan bersama para pramuka penggalang
narsianya anak anak pramuka SDN 2 Semat
permainan bersama kakak kakak KKN dengan tema "Gemar Menabung"
ayo anak anak bikin yel yel dulu.....
bermain dengan kakak KKN "Kata Berantai"
aduh ada yang manis nih adiknya..
anak anak pramuka yang "RAME!!!!!"
ati ati dijalan kak kalo mbimbing adik2nya dijalan
nah seru kan.. tunggu update kegiatan kita selanjutnya ya...
POTENSI DESA SEMAT
Jumat, 19 Agustus 2011
Kamis, 11 Agustus 2011
MONOGRAFI DESA SEMAT
Desa / Kelurahan : Semat
Kecamatan : Tahunan
Kota / Kabupaten : Jepara
I. GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
- Luas Wilayah : 186.745 Ha
- Jumlah Penduduk : 1.989 Jiwa
- Jumlah Kepala Keluarga : 620 KK
- Jumlah Keluarga Pra Sejahtera : 162 KK
- Jumlah Keluarga Sejahtera I : 165 KK
- Jumlah Keluarga Sejahtera II : 238 KK
- Jumlah Keluarga Sejahtera III : 53 KK
- Jumlah Keluarga Sejahtera III Plus : 2 KK
- Jumlah RT : 7 RT
- Jumlah RW : 3 RW
- Jumlah Dusun : -
- Jumlah Linmas : 5
- Mata Pencaharian Penduduk
- Pedagang : 53 Jiwa
- Wiraswasta / Pengusaha : 97 Jiwa
- Karyawan Swasta : 5 Jiwa
- PNS / TNI / POLRI : 8 Jiwa
- Pengrajin : 114 Jiwa
- Petani : 98 Jiwa
- Buruh Tani : 103 Jiwa
- Tukang kayu / Batu : 715 Jiwa
- Nelayan : 94 Jiwa
- Lainnya : - Jiwa
II. EKONOMI MASYARAKAT
- Sektor Ekonomi Unggulan
- Industri Mebel
- Pertanian
- Perikanan
- Industri
- Jumlah Industri Besar ( 100 atau lebih ) : - Unit
- Jumlah Industri Sedang ( 20 – 59 Org ) : - Unit
- Jumlah Industri Kecil ( 5 – 19 Org ) : 11 Unit
- Jumlah Industri Rumah tangga ( 1 – 4 Org ) : 97 Unit
- Pedagang
- Jumlah Pasar Tradisional : 1 Unit
- Jumlah Pusat Perbelanjaan / MiniMarket : - Unit
- Jumlah Komplek Ruko : - Unit
- Jumlah Komplek pertokoan : - Unit
- Jumlah Rumah makan / retoran : - Unit
- Komplek Perumahan
- Jumlah komplek Perumahan :- Komplek
- Wisata
- Jumlah lokasi Wisata : - Lokasi
- Jumlah Hotel / Losmen / Penginapan : - Unit
- Pertambangan
- Jumlah lokasi Pertambangan :- Lokasi
- Jumlah Pengusaha Pertambangan : - Pengusaha
- Kawasan Perkebunan
- Jumlah Lokasi Perkebunan ( Perusahaan) : - Lokasi
- Jumlah Pengusaha Perkebunan ( Ha ) : - Ha
- Pertanian
- Padi
1). Luas Areal ( Ha) :101 d. Tebu
b. Jagung 1). Luas Areal ( Ha ) : -
1). Luas Areal ( Ha ) : 33 e. Kacang Tanah
c. Ketela Pohon 1) Luas Areal ( Ha) : -
1). Luas Areal ( Ha) : - f. Lainnya ...................
1) Luas Areal ( Ha ) : -
- Kehutanan
- Jumlah Lokasi kehutanan ( Perusahaan ) : - Lokasi
- Luas Area Kehutanan ( Ha ) : - Ha
- Perairan / Tangkapan Ikan
- Jumlah Tambak air Tawar : 2 Lokasi
- Pelabuhan / Bandara / Terminal
- Jumlah pelabuhan / Bandara / Terminal : - Unit
- Pergudangan :
- Jumlah Gudang : - Unit
III. LAIN – LAIN
- Jumlah Kantor Layanan Publik
- Koramil : - Unit
- Polsek : - Unit
- Puskesmas / Puskesmas Pembantu : - Unit
- Rumah Sakit ( Pemerintah Swasta ) : - Unit
- SD/MI ( Negeri / Swasta ) : 2 Unit
- SMP / MTs ( Negeri / Swasta ) : - Unit
- SMA / MA ( Negeri / Swasta ) : - Unit
- Perguruan Tinggi ( Negeri / Swasta ) : - Unit
- Jumlah Bank BUMN / BUMD / Swasta : - Bank
- Jumlah SPBU : - SPBU
- Jumlah Tower / Menara BTS / Telkom : 1 Unit
- Jumlah Tower PLN : - Unit
Cerita Singkat Mbah Sirah
SEJARAH SINGKAT MBAH SIRAH SOMASARI
CIKAL BAKAL BERDIRINYA DESA SEMAT
Dahulu kala saat jaman wali songo membangun masjid Demak Bintoro
Raden Rohmad, yaitu Sunan Ampel mendengar suara dendangan atau kidungan. Lalu Sunan Ampel atau Raden Rohmad sangat menyukai suara kidungan tersebut, oleh karena itu Sunan Ampel mengutus pekerjanya atau abdinya untuk mencari siapa yang berdendang.
Lalu, pekerja Sunan Ampel berangkat mencari orang yang berdendang tadi sampai dapat ditemukan. Pekerja tadi berjalan ke selatan arah timur wilayah Jepara bertemu orang yang mencari aren sambil berdendang. Setelah istirahat di Dusun Petekeyan kecamatan Tahunan Jepara. Pekerja tadi lalu bertanya pada orang yang mencari aren tersebut.
Nama saudara siapa ? dijawabnya, nama saya Somasari. Lalu pekerja tadi berkata apa hubungannya dengan Somasari.
Somasari, saya di sini diutus Kanjeng Sunan Ampel untuk mengajak saudara bersilaturahmi dengan Bintoro Demak. Dikarenakan Kanjeng Sunan Ampel sangat tertarik dengan suara saudara. Lalu Somasari berangkat bersama dengan pekerja tersebut ke Demak Bintoro.
Kanjeng Sunan Ampel lalu berkata dengan Somasari : kamu, dipanggil ke sini untuk berdendang, karena saya sangat suka dengan suara kamu. Somasari menyanggupi perintahnya, selain mendapat tugas ngidung, Somasari juga mendapat tugas menjaga pintu yang terdapat Sunan Ampel.
Sewaktu menjaga pintu, Somasari tidur di depan pintu, dan tanggung jawab tersebut disanggupi oleh Somasari.
Singkat cerita, Sunan bersama para wali-wali serta pekerjanya bekerja di Masjid Demak, Somasari juga ikut bekerja bakti. Somasari membelah-belah bambu dengan menatanya secara rapi yang dialasi dengan lututnya. Hal tersebut diketahui oleh teman-teman pekerjanya. Lalu, pekerja yang lain berpikir, orang tersebut sekuat itu, pasti aku akan dikalahkan an disingkirkan dari sini. Lalu dilaporkan pada Sunan Ampel.
Kanjeng Sunan, pekerja kanjeng yang baru itu akan mengalhkan kewibawaan kanjeng. Kanjeng Sunan terheran, apakah iya. Akhirnya waktu malam Somasari tiduran di depan pintu, kanjeng Sunan diingatkan Allah lalu keluar dari dalam, sambil membawa tongkat. Kanjeng Sunan keluar dari pintu tapi tongkatnya dulu yang dijalankan.
Tongkat tersebut mengenai kepala mbah Somasari dan mengeluarkan darah putih. Lalu Kanjeng Sunan sungkem sambil menangis pada Allah untuk minta maaf. Akhirnya Kanjeng Sunan berkata : oh, kalau begitu Somasari adlah golongan wali karomah.
Selanjutnya, disana ada kayu yang lewat lalu Sunan berkata pada kayu tersebut : kayu, kamu disini sampai direpotkan tidak oleh pekerjaan, sekarang saya beri pekerjaan, sambil diusap-usap kapur putih lalu di ceburkan ke sungai menjadi buaya putih.
Buaya putih itu diperintah mengantar Mbah Sirah, jangan pulang jika belum sampai tujuan. Buaya Putih berangkat sampai laut diringi ikan-ikan laut. Sampai tengah laut wilayah pesisir Semat Jepara bertemu kapal dagang dari Tuban. Kapal tersebut milik Mbah Ruminah tujuan Semarang. Di tengah laut, Mbah Ruminah seperti lampu yang bersinar, lalu Mbah Ruminah berkata pada nahkoda kapal : “nahkoda, apakah itu ? ada sesuatu yang terang seperti lampu, ayo kita temui”. Di sana akhirnya ditemukan Mbah Simosari, lalu diangkat di pesisir Semat.
Di sana mbah Ruminah berkata : Layon kamu diisirahatkan disini dulu, aku didoakan daganganku cepat habis, lalu aku pulang kemari dan kamu diupacarakan di sini.
Mbah Ruminah lalu berangkat menuju Semarang, sampai Semarang dagangannya habis, lalu pulang ke pesisir Semat. Layon tadi akhirnya dikubur di Semat. Dan Mbah Ruminah pun terus menjaga Makam Mbah Sirah sampai beliau meninggal dan dikuburkan di samping makam Mbah Sirah..
Dan pada hari-hari tertentu banyak warga yang berziarah ke makam Mbah Sirah, untuk meminta pertolongan ataupun untuk melaksanakan nazarnya.
gambar 1. makam mbah sirah somasari
gambar 2. makam mbah ruminah dan suaminya
Gambar 3. Rumah yang digunakan warga dalam upacara di makam mbah sirah
gambar 4. Rerimbunan pohon yang dipercaya oleh warga terdapat sebuah gua menjadi tempat keluar masuknya buaya putih menuju makam mbah sirah. dipercaya sampai sekarang buaya putih masih sering "menengok" mbah sirah.
Profil Aparatur Perangkat Pemerintahan Desa Semat
Desa Semat yang masuk ke dalam wilayah kecamatan Tahunan, kabupaten Jepara, provinsi Jawa Tengah, Indonesia ini dipimpin oleh seorang Petinggi, dan dalam kesehariannya dibantu oleh perangkat desa yang lainnya, antara lain Carik, Kaur, Kamituwo, Ladu, Modin, dan Petengan.
(klik gambar untuk memperbesar)
(klik gambar untuk memperbesar)
Langganan:
Postingan (Atom)